Tahun 2024 alokasi Pupuk Indonesia berkurang 50 persen dimana tahun 2023 lalu mencapai 9,5 juta ton pupuk namun di tahun 2024 ini turun menjadi 4 juta Ton lebih.

Namun dalam keterangan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi dalam Konferensi Pers Training of Trainers (TOT) Pupuk Subsidi dan Peningkatan produksi padi yang dilaksanakan secara online, Senin 19 Februari 2024 meminta petani jangan khawatir.

Meskipun masalah pupuk sangat berkontribusi penurunan produksi pertanian namun Presiden Jokowi sudah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa ada penambahan alokasi pupuk sebanyak 14 Triliun.

Sehingga bila dikonversi ke jumlah pupuk maka menghitung biaya produksi 14 triliun bisa menghasilkan 2,5 juta ton pupuk subsisidi baik Urea maupun NPK.

"Tapi karena harga pupuk turun tentu alokasi lebih dari itu. Petani jangan khawatir karena alokasi penambahan itu sementara diproses diawal Januari stok pupuk nasional 1,8 juta ton dan mencukupi periode Okmar dengan luas tanam sekitar 2 juta hektar. Ini cukup sampai bulan April jadi untuk petani habiskan dulu pupuk yang 4 juta ton itu dan kebutuhan tambahan nanti akan segera menyusul," terangnya.

Dana subsidi 14 triliun tersebut saat ini sementara dalam pembahasan Kementan dan Kemenkeu dan nanti bila sudah ada hasilnya nanti ada penegasan dari Presiden untuk tambahan alokasi ini dan akan ada perintah dari kemenkeu kepada pupuk indonesia segera melakukan produksi pupuk tersebut.

Sementara dalam pelatihan TOT ini Dedi menekankan untuk penggunakan pupuk organik yang sangat bagus untuk menjaga lingkungan.

Sehingga bagi para penyuluh pertanian diminta agar memastikan petani menggunakan inovasi teknologi. Penyuluh juga wajib mendampingi petani karena mereka tidak mungkin mampu melakukan peningkatan produksi sendiri.

"Kalau sampai yang kita buat belum ada hasilnya maka maksimalkan petani membuat pupuk organik. Ajarin mereka praktekan dan buat mereka implementasikan," tegasnya.

Dirinya beberapa kali juga menyerukan penggunaan gerakan tani pro organik baik pupuk maupun pestisida dan lain-lain dengan bahan hayati yang bisa dimanfaatkan agar selain bisa menekan impor beras juga pupuk dan tapi bisa memelihara tanah air udara dan lingkungan.