Prosedur Evakuasi
Prosedur Evakuasi (Umum)
1.
Jangan
panik, berjalanlah dengan cepat menuju titik evakuasi
2. Jangan kembali untuk mengambil
barang-barang jika sudah berada di tempat evakuasi
3. Semua orang yang dievakuasi harus
langsung menuju titik kumpul sampai ada petunjuk selanjutnya.
4.
Instruksi
untuk kembali ke gedung diberikan oleh petugas setelah keadaan dinyatakan aman.
PROSEDUR TANGGAP DARURAT UNTUK
BAHAYA DI SEKOLAH
Umum
1.
Jika
ada orang mencurigakan yang tidak dikenal dan dirasa merupakan ancaman, minta
seorang rekan untuk membantu. Jaga jarak. Panggil polisi jika diperlukan.
2. Jika menghadapi penindasan/bullying, laporkan pada guru atau
pegawai sehingga ada penanganan lebih lanjut.
3. Jika terjadi perkelahian antar
peserta didik, panggil guru atau pegawai. Anda tidak diharuskan untuk
memisahkan secara fisik. Identifikasi (sebut nama) diri Anda dan instruksikan
pihak yang berkelahi untuk berhenti. Panggil nama mereka, instruksikan para penonton
untuk menyingkir. Ingat kejadiannya untuk laporan yang runtut. Kirim tenaga
kependidikan untuk mengendalikan dan membubarkan para penonton.
4. Jika ada orang yang membawa
senjata: Hubungi atau kirim seseorang ke Ruang Kepala Sekolah atau Ruang Guru. Anda
tidak diharuskan untuk mengintervensi secara fisik. Jaga untuk tetap tenang. Usahakan
untuk tidak bertindak apapun yang dapat memicu penembakan aktif.
5.
Jika
terdapat ancaman bom, tetaplah tenang. Jaga agar penelpon ancaman tetap
berbicara. Jangan membuat penelpon menjadi jengkel. Indikasikan kemauan Anda
untuk bekerjasama. Jangan mengaktifkan tanda bahaya kebakaran. Beri isyarat
tanpa suara kepada rekan kerja untuk segera memanggil polisi. Buat agar si
penelpon untuk berbicara sebanyak mungkin tanpa interupsi. Catat apapun yang
dikatakan oleh penelpon termasuk observasi terhadap suara latar, karakteristik
suara, bahasa, dll. Tanyakan pertanyaan yang spesifik sebanyak mungkin. Saat
akan menutup telpon segera aktifkan pelacak nomor telpon (caller ID) jika tersedia.
Bicara ke polisi. Tulis semuanya. Polisi akan memberikan saran jika evakuasi
dari bangunan harus dilakukan. Jika harus dilakukan, bagian administrasi harus
mengumumkan Evakuasi dari Bangunan. Tenaga kependidikan harus melakukan
pemeriksaan secara visual terhadap ruang kelas atau daerah sekitar.
Gempa Bumi
1.
Berada
di bawah meja yang dapat memberikan keamanan serta udara yang cukup.
2. Carilah kolom bangunan atau
lorong yang memungkinkan tidak terdapat benda-benda yang dapat roboh di area
kerja Anda.
3. Tangga darurat gedung adalah area
yang paling aman dari reruntuhan.
4. Jauhkan diri dari jendela, rak
buku, lampu atap, tempat file dan barang-barang berat lain yang dapat jatuh dan
melukai Anda.
5. Tunggu sampai ada instruksi
selanjutnya dari petugas.
6. Tetap tenang/jangan panik
7.
Jika
Anda berada di halaman, jauhi gedung.
Kebakaran
1.
Jika
Anda melihat kebakaran kecil, matikan api kecil dengan pemadam kebakaran yang
tersedia atau tutupi sumber api dengan selimut.
2. Jika mendengar tanda bahaya
kebakaran: Anggap bahwa bunyi tersebut memang untuk kejadian darurat yang benar
terjadi. Ikuti prosedur evakuasi dari bangunan. Jangan membuka pintu tertutup
tanpa memeriksa apakah hawa panas. Jangan membuka pintu yang panas.
3. Jika terperangkap dalam asap:
Berlututlah dan merangkak ke luar. Ambil nafas pendek melalui hidung. Tahan
nafas selama mungkin. Gunakan lap basah untuk menutup mulut dan hidung.
4. Jika terperangkap dalam ruang
karena kebakaran di luar ruang: Halangi masuknya asap dengan menggunakan lap
basah yang disumpal ke bawah (di sela) pintu. Lakukan terhadap pintu-pintu
lain. Beri isyarat dan informasikan lokasi Anda melalui telpon.
5. Jika seseorang atau bajunya
terbakar: Berhenti di tempat Anda berada. Segera jatuhkan diri ke lantai.
Berguling. Jika orang lain yang terbakar, dorong mereka ke lantai, gulingkan
mereka dan/ atau tutupi dengan selimut, karpet atau mantel.
6.
Jika
tidak dapat dipadamkan, tutup semua pintu menuju ke lokasi kebakaran, segera tinggalkan
tempat serta beri tahu situasinya kepada pihak keamanan dan mulai prosedur
evakuasi.
Badai
1.
Jika
berada di dalam ruangan: Jauhkan diri dari semua telepon. Jalur telepon dapat
menghantarkan listrik. Cabut kabel TV, komputer dan perangkat lain. Petir dapat
menyebabkan lonjakkan daya listrik dan mengalir melalui jalur listrik.
Menjauhlah dari air yang mengalir dari keran, bak cuci dan bak mandi. Listrik
dari petir dapat masuk melalui saluran perpipaan. Tutup jendela, dan menjauhlah
dari jendela. Dengarkan peringatan cuaca melalui radio yang menggunakan
baterai. Segera patuhi saran.
2. Jika berada di luar ruangan,
segera capai bangunan terdekat dan berlindung.
3. Jika petir menyambar seseorang:
Minta pertolongan. Minta seseorang untuk memanggil pertolongan medis. Seseorang
yang terkena sambaran petir memerlukan perhatian medis secepat mungkin. Berikan
pertolongan pertama.
Banjir
Ikuti
instruksi peringatan dini. Lakukan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi atau
lakukan Perlindungan-diTempat.
1.
Banjir
yang terjadi dengan lambat: Memberikan waktu untuk melakukan evakuasi sebelum
banjir datang, menyimpan dan melindungi catatan/ dokumen penting dan peralatan
elektronik sebaik mungkin. Ambil tindakan normal untuk evakuasi dari bangunan
dan tujulah tempat aman.
2.
Banjir
yang datang dengan tiba-tiba atau banjir bandang: Lakukan evakuasi secepat
mungkin. Relokasi atau pindah ke tempat aman di bagian tertinggi dari bangunan
dengan membawa Tas-Siap-Bawa ataupun Kotak-Siap-Bawa dan Clipboard atau Buku
Catatan Darurat. JANGAN mencoba untuk mengarungi banjir dengan ketinggian
berapa pun. JANGAN mencoba meninggalkan bangunan dengan menggunakan mobil. Jika
harus melakukan evakuasi, pakailah jaket-penyelamat (yang bisa menjadi
pelampung) ataupun peralatan pelampung lainnya.
Pelepasan Bahan Berbahaya
Lakukan
evakuasi dengan melawan angin ke Tempat Aman atau Berlindung-di-Tempat, tutup
dan sumbat jendela serta saluran udara.
1. Tumpahan
bahan kimia atau bahan mencurigakan lainnya: Jika memungkinkan, batasi tumpahan dari sumbernya
dan tampung tumpahannya. Matikan peralatan. Lakukan evakuasi segera ke daerah sekitar.
Jika bahaya meluas melebihi daerah sekitar, aktifkan tanda bahaya kebakaran dan
ikuti Prosedur Evakuasi dari Bangunan dan Berkumpul. Orang yang menjadi saksi
pertama dari tumpahnya materi berbahaya dapat menelpon nomor darurat dan
memberikan informasi mengenai materi tersebut dan lokasi kejadian, berikut
jumlah orang di tempat kejadian.
2. Kebocoran
gas: Jangan
nyalakan tanda bahaya kebakaran – karena dapat menyebabkan ledakan. Tinggalkan
lokasi dan hubungi nomor telepon darurat. Keluarkan peringatan dengan
menggunakan sistem pengumuman bagi umum atau dengan cara mengumumkan dari
pintu-ke-pintu. Lakukan evakuasi dengan mengikuti Prosedur Evakuasi dari
Bangunan dan Berkumpul.
3. Ledakan: Jatuhkan diri dan berlindung di
bawah meja atau perabot lain yang dapat melindungi diri dari potongan kaca dan
reruntuhan yang terbang. Begitu dirasa aman, hubungi nomor darurat dan segera
laporkan terjadinya ledakan. Buka pintu untuk memberikan jalan keluar, jika
bangunan rusak. Jauhkan diri dari tembok luar dan area di mana terdapat
potongan kaca yang besar dan/ atau benda berat yang ditopang ala kadarnya.
Bersiaplah untuk instruksi lebih lanjut yang diberikan oleh komandan kejadian.
Sumber
: Modul Manajemen Bencana di Sekolah Tahun 2015, diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia dan Unicef (https://sekolahramahanak.files.wordpress.com/2013/11/css-module-2-hires.pdf).