Tingkatkan kualitas pendidikan smk kementan lakukan supervisi pembelajaran

Tingkatkan kualitas pendidikan smk kementan lakukan  supervisi pembelajaran

Kualitas pendidikan di Indonesia tercermin di dalam kualitas peserta didik. Guru menjadi garis terdepan dalam meningkatkan kemampuan peserta didik.

Pertumbuhan dan peningkatan kemampuan mengajar guru perlu terus dikembangkan. Kepala sekolah, pengawas, dan guru yang memiliki kemampuan lebih perlu melakukan supervisi pembelajaran agar guru memperoleh bantuan mengembangkan kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran.

SMK PP Negeri Kupang yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian sudah melakukan supervisi pembelajaran dari 15 s/d 17 Mei 2024.

Supervisi ini merupakan bantuan yang diberikan kepada guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas.

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, berharap bahwa dengan meningkatnya kualitas guru, maka akan meningkatkan kualitas peserta didik sehingga pendidikan pun akan meningkat juga.

“Anak-anak muda di sekolah pertanian harus mendapatkan contoh guru terbaik tidak hanya di dalam kelas tapi di luar kelas sehingga mereka akan mempunyai karakter ketika lulus nanti dan diharapkan bisa ikut mengembangkan pertanian melalui karakter yang mereka miliki”, tandas Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengafirmasi hal tersebut dengan menyatakan bahwa pendidikan karakter untuk calon petani milenial sangat essensial dilakukan untuk menjaga produktivitas pertanian.

“Calon petani ini harus berkarakter sehingga bisa bertahan di tengah persaingan dunia yang semakin ketat terutama dalam menjaga ketahanan pangan Negeri ini”, sambungnya.

Kepala SMK PP Negeri Kupang, Bogarth K. Watuwaya menambahkan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan menjadi harapan bagi semua siswa.

Model pembelajaran yang bervariasi, tidak monoton. Material pembelajaran juga perlu bervariasi.

“Selain menggunakan buku teks, artikel ilmiah dan sumber belajar lainnya berupa hard copy, bisa juga diunduh dari internet serta sumber belajar dari lingkungan sekolah. Kemampuan guru dalam menggunakan variasi model dan material pembelajaran yang tepat dan bervariasi menjadi perhatian supervisor”, jelasnya.

Share: